12.06.2008

TITIK NADIR, titik diantara positif dan negatif. Disitulah diri ini sekarang berada..

Bukan hanya senangnya yang kita cari, tapi bagaimana Dia ada saat kita menangis.
Bukan hanya hangatnya yang kita peluk, tapi bagaimana Dia ada saat kita mulai membeku. Bukan hanya cintanya yang meluap, tapi bagaimana Dia tetap ada saat cinta itu telah pergi.

Letih, Lelah, kehabisan air mata, tak berdaya, tak lagi punya cinta, bahkan asa tidak mampu membuat kita percaya, sampailah pada titik nadir, titik diantara positif n negatif.
Di situlah diri ini sekarang berada. Dengan cinta yang sangat besar dan kuat di tangan kananku, dan setumpuk kepedihan di tangan kiriku. Seimbang, karena itu janji-Nya. Tidak lebih, tidak juga kurang. Pada akhirnya kita hanyalah NOL, Flat, Datar, Biasa.

Tapi justru di titik inilah, diri ini tidak lagi mendikte Sang Pencipta, tak lagi menuntut agar jutaan harap dan doa minta didengar n terkabul. Diri ini tidak lagi punya tenaga untuk memprotes pada Nya, hanya menerima, tanpa rasa apa-apa. Kunikmati saja tawa dan luka setiap harinya, tanpa kata dan rasa. Saat itulah aku merasa. Ternyata sedih dan bahagia adalah sama adanya. Rasanya pun sama saja. Bukan seperti hitam dan putih yang digambarkan orang-orang. Bukan positif dan negatif seperti yang dibandingkan orang. Saat aku mulai meleburkan sedih dan gembiraku, sedikit aku mulai tersadar. Semua ini adalah permainan, permainan pikiran, dimana sedih itu tidak enak, dan gembira itu membahagiakan. Ternyata selama ini pikirankulah yang menyedihkan. Contohnya, fikiran dimana aku akan bahagia jika ada yg mencintaiku atau fikiran dimana aku akan senang jika tercapai cita2ku. Buktinya, aku masih bisa tertawa tanpa itu semua. Tidak terbahak-bahak memang, tapi cukup membuat yang lain ikut tersenyum. Saat inilah aku tau, bahagia adalah pilihan. Bukan hasil pemikiran dan perhitungan. Tapi kesadaran penuh dalam menentukan, so, last, rasa berkecukupan n kesyukuran akan semua yg telah illahi Robbi berikan akan semakin menambah hidup menjadi lebih bermakna.


(source:lutfi'snote)

Tidak ada komentar: