12.27.2008


Seuntai Doa 'annisa'...

Rabb,

Aku berdo’a untuk seseorang yang masih menjadi rahasiaMu.. yang akan menjadi bagian dari hidupku kelak, Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu, Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau

Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu, Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas, Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku, Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku, Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi, Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Rabb,

Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu, Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya, Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya, Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya, Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Rabb,

Aku juga meminta, Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga, Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku, Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu, Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya, Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya, Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan: “Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.” Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin….


-myunique-

12.06.2008

TITIK NADIR, titik diantara positif dan negatif. Disitulah diri ini sekarang berada..

Bukan hanya senangnya yang kita cari, tapi bagaimana Dia ada saat kita menangis.
Bukan hanya hangatnya yang kita peluk, tapi bagaimana Dia ada saat kita mulai membeku. Bukan hanya cintanya yang meluap, tapi bagaimana Dia tetap ada saat cinta itu telah pergi.

Letih, Lelah, kehabisan air mata, tak berdaya, tak lagi punya cinta, bahkan asa tidak mampu membuat kita percaya, sampailah pada titik nadir, titik diantara positif n negatif.
Di situlah diri ini sekarang berada. Dengan cinta yang sangat besar dan kuat di tangan kananku, dan setumpuk kepedihan di tangan kiriku. Seimbang, karena itu janji-Nya. Tidak lebih, tidak juga kurang. Pada akhirnya kita hanyalah NOL, Flat, Datar, Biasa.

Tapi justru di titik inilah, diri ini tidak lagi mendikte Sang Pencipta, tak lagi menuntut agar jutaan harap dan doa minta didengar n terkabul. Diri ini tidak lagi punya tenaga untuk memprotes pada Nya, hanya menerima, tanpa rasa apa-apa. Kunikmati saja tawa dan luka setiap harinya, tanpa kata dan rasa. Saat itulah aku merasa. Ternyata sedih dan bahagia adalah sama adanya. Rasanya pun sama saja. Bukan seperti hitam dan putih yang digambarkan orang-orang. Bukan positif dan negatif seperti yang dibandingkan orang. Saat aku mulai meleburkan sedih dan gembiraku, sedikit aku mulai tersadar. Semua ini adalah permainan, permainan pikiran, dimana sedih itu tidak enak, dan gembira itu membahagiakan. Ternyata selama ini pikirankulah yang menyedihkan. Contohnya, fikiran dimana aku akan bahagia jika ada yg mencintaiku atau fikiran dimana aku akan senang jika tercapai cita2ku. Buktinya, aku masih bisa tertawa tanpa itu semua. Tidak terbahak-bahak memang, tapi cukup membuat yang lain ikut tersenyum. Saat inilah aku tau, bahagia adalah pilihan. Bukan hasil pemikiran dan perhitungan. Tapi kesadaran penuh dalam menentukan, so, last, rasa berkecukupan n kesyukuran akan semua yg telah illahi Robbi berikan akan semakin menambah hidup menjadi lebih bermakna.


(source:lutfi'snote)